Thursday, December 20, 2012

Aktivitas Pengendalian Dalam Pelaksanaan Pemupukan (2)

BAB I
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan perhitungan ternyata biaya pemupukan mencapai 40 – 60% dari seluruh biaya perawatan. Mengingat jumlah biaya yang dipakai sangat tinggi, maka suatu sistem pengendalian dan pelaksanaan pemupukan yang rasional sangat diperlukan, sehingga efektivitas sebagai sasaran utama pelaksanaan pemupukan dapat tercapai. Pelaksanaan pemupukan yang buruk juga akan berakibat menurunnya jumlah produksi bahkan akan mengakibatkan kerusakan terhadap tanaman kelapa sawit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak efektifnya pekerjaan pemupukan kelapa sawit antara lain, persiapan yang kurang memadai sewaktu pemupukan, Pupuk yang diaplikasikan tidak sesuai standar, aplikasi pemupukan yang buruk, kekurangan tenaga Daily Rate Personil (DRP) sehingga harus memakai tenaga Piece Worker (PW) yang bekerja lebih mengutamakan kuantitas daripada kualitas, pemberian pupuk yang tidak sesuai prosedur dan cara pemupukan yang salah.

Aktivitas Pengendalian dalam Pelaksanaan Pemupukan (1)

LATAR BELAKANGKelapa sawit merupakan tanaman komoditi perkebunan yang cukup penting dan memiliki prospek cukup cerah bagi perusahaan yang bergerak dibidang agrobisnis. Aktivitas pengendalian dan pelaksanaan pemupukan kelapa sawit merupakan satu faktor pemeliharaan tanaman yang sangat penting dalam menentukan pertumbuhan serta produktivitas maksimal, hingga tandan buah segar (TBS) dapat diperoses menjadi produk setengah jadi crude palm oil dan crude palm kernel (CPO dan CPK).

Pengelolaan aplikasi pupuk diperkebunan bertujuan untuk menciptakan kondisi tanah dan tanaman memilikk kandungan hara yang berimbang dan cukup untuk menjamin pertumbuhan dan produksi sebagaiamana yang diharapkan sesuai dengan produktivitas lahan dan potensi tanaman. Besarnya biaya pemupukan kelapa sawit 60% dari total biaya pemeliharaan tanaman dengan tingkat risiko yang sangat tinggi apabila pelaksanaanya tidak mengikuti kaidah yang benar akan mengakibatkan mubazirnya biaya pupuk dan kehilangan produksi dimasa yang akan datang (2-3 tahun ke depan). Oleh karena itu pemupukan harus dilakukan tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu dan tepat aplikasi.